Pemerintah mengatakan sedang mengambil langkah-langkah untuk memudahkan orang mengumpulkan kayu bakar dalam upaya mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh melonjaknya tagihan energi dan kelangkaan batu bara.
“Selalu mungkin, dengan persetujuan rimbawan, untuk mengumpulkan cabang untuk bahan bakar,†kata wakil menteri iklim dan energi Edward Siarka.
Berbicara kepada saluran TV Polandia Polsat, juru bicara Hutan Negara Michał Gzowski mengingatkan mereka yang ingin mengumpulkan kayu, mereka harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari unit kehutanan setempat.
Gzowski mengatakan, masyarakat hanya bisa mengambil kayu bakar yang sudah tergeletak di tanah, dan tidak boleh menebang pohon.
Pernyataan "menggunakan kayu bakar" telah memicu kritik terhadap pemerintah Hukum dan Keadilan (PiS) populis sayap kanan negara itu. Para lawan mengatakan, pernyataan pemerintah yang berkuasa saat ini menunjukkan bahwa mereka tidak menguasai ekonomi yang lebih luas.
"Kita semua akan mengumpulkan semak belukar. Karena ini tampaknya menjadi ide terbaru untuk mencegah kemiskinan Polandia yang telah disiapkan oleh PiS untuk kita semua," sindir Donald Tusk, pemimpin Platform Sipil oposisi, seperti dikutip dari
EuroNews, Jumat.
Kayu bakar, sebagai hasil sampingan dari penebangan di hutan negara, telah lama dijual kepada bisnis, institusi, dan individu. Namun, di bawah aturan baru ini, individu akan diberikan prioritas.
Badan kehutanan Polandia juga telah meningkatkan jumlah kayu yang tersedia.
Impor kayu dari Rusia dan Belarusia berhenti total pada pecahnya perang Ukraina dan impor dari Ukraina turun sekitar 75 persen, lapor Dziennik Gazeta Prawna dari Polandia.
Partai Pis mengatakan sedang mencari cara untuk meringankan krisis energi, dengan menyatakan bahwa delapan kapal yang membawa lebih dari 700.000 ton batu bara sedang dalam perjalanan ke Polandia.
Inflasi di Polandia telah naik menjadi 14 persen dalam beberapa pekan terakhir, dengan harga bahan bakar mencapai 1,87 dolar AS per liter. Upah bulanan rata-rata di Polandia adalah sekitar 1800 dolar AS
.
BERITA TERKAIT: