Media tersebut menggambarkannya sebagai tokoh yang pro-Amerika Serikat (AS), dan konfrontatif.
Meskipun media resmi pemerintah Korut (KCNA) belum memberikan komentar resmi tentang Yoon, seorang konservatif yang akan menjabat pada 10 Mei, tetapi media Korut lainnya, yakni Uriminzokkiri telah mengeluarkan kritik pedas menjelang pelantikannya.
"Yoon Suk-yeol telah mengejutkan Korut dengan pernyataan tidak masuk akal seperti 'serangan pencegahan' dan 'musuh utama', dan menimbulkan kegilaan konfrontatif dengan menyerukan 'aliansi Korea Selatan-AS yang lebih kuat,'" tulis kolom opini Uriminzokkiri yang dibuat oleh Ji Kwang-hyun pada Kamis (5/5), dikutip oleh
Reuters.
Perkataan itu mengacu pada komentar Yoon bahwa dia akan mengizinkan serangan pencegahan di Korut jika tanda-tanda serangan dari Pyongyang sudah tampak. Selain itu Yoon mendeskripsikan negera tetangganya itu sebagai musuh utama.
Dari negaranya sendiri, komentar Yoon itu telah dijauhi dan dikecam oleh Presiden progresif Moon Jae-in, yang telah berusaha untuk meningkatkan hubungan antar kedua negara.
Kolom opini tersebut kemudian mengkritik Yoon dalam pilihan personilnya untuk menteri pertahanan, urusan luar negeri dan portofolio unifikasi sebagai "kodok pro-AS".
Dikatakan oleh situs itu, mereka yang terpilih oleh Yoon telah mencari konfrontasi dengan Korut saat bertugas di pemerintahan konservatif sebelumnya.
"Tidak ada yang aneh baginya (Yoon) untuk mencalonkan ‘kodok pro-AS’ yang mencari konfrontasi," pungkas kolom opini itu.
BERITA TERKAIT: