Terdakwa Jorge Manuel Mirra Neto Moreira, telah melakukan penerbangan ke Cile dari ibu kota Spanyol, Madrid pada pekan ini, tetapi dirinya ditarik kembali ke Madrid setelah pihak berwenang Cile menahannya atas permintaan badan kepolisian global Interpol.
Pihak berwenang Cile mengkonfirmasi Moreira ditahan di bandara dan dikirim kembali ke Spanyol karena surat perintah Interpol.
Namun demikian, sumber dari Spanyol tidak menjelaskan mengapa Moreira tidak ditangkap sebelum menaiki penerbangan ke Cile.
Dia muncul di hadapan hakim pengadilan tinggi Madrid pada Rabu (20/4) dan dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu sidang ekstradisi.
Ketika ditanya oleh
Reuters pada Kamis (21/4), Menteri Kehakiman Lebanon Henry Khoury tidak segera menanggapi apakah Lebanon akan mengupayakan ekstradisi pria itu.
Proses ekstradisi di Spanyol bisa memakan waktu beberapa bulan.
Saat ini, Moreira tidak diizinkan meninggalkan Spanyol. Paspornya telah diambil dan dia harus menghadap otoritas setiap minggunya.
Sumber pengadilan Spanyol mengatakan, Moreira kini menghadapi tuduhan terorisme dan kepemilikan bahan peledak, yang membawanya kedalam hukuman penjara seumur hidup.
Sebuah unit polisi investigasi kriminal nasional Portugal, PJ, mengatakan bahwa Moreira sebelumnya telah muncul di pengadilan di kota Porto, Portugal utara.
Ia dipanggil ke pengadilan itu berdasarkan perintah Interpol. Tetapi pengadilan Porto telah menangguhkan kasus tersebut karena Lebanon gagal mengirimkan dokumentasi yang diperlukan.
PJ menambahkan, Hal yang sama dapat terjadi di Spanyol jika Lebanon tidak mengirimkan dokumentasi yang diperlukan.
Pada Agustus 2020, Sedikitnya 215 orang tewas di Lebanon ketika timbunan amonium nitrat yang disimpan di pelabuhan selama hampir tujuh tahun itu meledak.
Itu merupakan salah satu ledakan non-nuklir terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Kemudian pada Januari 2021, Moreira ditetapkan sebagai tersangka pemicu ledakan oleh Interpol.