Hal itu disampaikan Macron dalam sebuah wawancara bersama televisi France 2 pada Rabu (13/4) waktu setempat.
"Serangan verbal tidak akan membantu perdamaian lebih lanjut di Ukraina," katanya, seperti dikutip dari
AFP.
Ketika ditanya tentang karakterisasi selama wawancara, Macron mengatakan dia “akan berhati-hati dengan istilah seperti itu†dan mengatakan bahwa orang-orang Ukraina dan Rusia adalah “saudara.â€
Dalam wawancara tersebut, pemimpin Prancis itu mengatakan bahwa kekerasan yang berlanjut di Ukraina adalah sebuah kegilaan, dan bahwa para pelakunya harus bertanggung jawab.
"Namun, tujuan utamanya adalah mengamankan perdamaian di Ukraina," kata Macron.
“Saya tidak yakin bahwa eskalasi retorika mendukung tujuan itu,†tambahnya, merujuk pada pernyataan Biden.
Kiev menuduh Rusia melakukan genosida awal bulan ini setelah menunjukkan apa yang diklaimnya sebagai bukti pasukan Rusia dengan sengaja membunuh warga sipil di kota Bucha, barat laut Kiev.
Rusia membantah tuduhan itu dan mengatakan Kiev memanipulasi dan membuat bukti untuk menjebak pasukan Rusia guna meningkatkan dukungan militer Barat dan menggagalkan proses perdamaian.
BERITA TERKAIT: