Dalam pernyataannya otoritas China menekankan bahwa pembatasan adalah alat yang salah untuk meredakan krisis yang sedang berlangsung.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam jumpa pers harian Senin (11/4) mengatakan seharusnya Washington berhenti mempertahankan hegemoninya melalui pemberian sansksi.
"Meningkatnya sanksi tidak membantu meringankan situasi, tetapi hanya menciptakan masalah baru bagi dunia di tengah epidemi," kata Zhao, seperti dikutip dari
Xinhua.
"Washington harus mempromosikan perdamaian dengan langkah-langkah praktis, daripada mencoba menggunakan sanksi untuk mempertahankan posisi hegemoniknya dan membuat keuntungan ilegal," tambahnya.
Zhao menegaskan kembali posisi Beijing bahwa konflik antara Kiev dan Moskow harus diselesaikan melalui dialog.
“Kami mendorong kedua belah pihak untuk menjaga momentum negosiasi dan mengupayakan hasil dan perdamaian,†katanya, seraya menambahkan bahwa China bersedia memainkan peran konstruktif dalam proses ini.
Sejak dimulainya serangan Moskow di Ukraina, Beijing telah menolak untuk mengutuk operasi militer Rusia atau menjatuhkan sanksi pada negara itu, meskipun ada tekanan dari AS dan sekutunya.
Dalam komentarnya baru-baru ini, Zhao juga melabeli Washington sebagai “pelaku dan penghasut utama krisis Ukraina†karena desakannya yang keras kepala untuk memperluas NATO ke perbatasan Rusia, yang dipandang sebagai ancaman keamanan nasional oleh Moskow.
BERITA TERKAIT: