Konflik Rusia-Ukraina Mempengaruhi Pariwisata di Republik Dominika

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 02 April 2022, 15:14 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Mempengaruhi Pariwisata di Republik Dominika
Republik Dominika/Net
rmol news logo Perang Rusia-Ukraina berdampak buruk pada banyak sektor, terutama ekonomi. Bukan saja berakibat naiknya harga bahan makanan pokok dan bahan mentah, tapi juga berdampak pada sektor pariwisata.

Konflik telah menyebabkan penurunan tajam dalam kedatangan turis Rusia dan Ukraina di Dominika, menurut perwakilan industri dalam pernyataannya, seeprti dikutip dari AP, Sabtu (2/4).

Turis asal Rusia dan Ukraina menempati porsi yang cukup bagus sejauh ini bagi pariwisata republik itu. Namun, sejak perang berkecamuk, turis dari dua negara itu merosot tajam,  mendorong hotel dan agen pariwisata menggenjot promosinya untuk menarik pengunjung dari negara lain.

Sejak pecahnya perang, hotel telah melaporkan 52.000 pembatalan yang melibatkan turis Rusia saja.

Turis yang sudah 'terlanjur' berada di Dominika sebelum invasi pecah, terdampar karena sulitnya akses pembayaran. Mereka mengeluh di jejaring sosial bahwa kartu kredit dan alat pembayaran lainnya tidak lagi diterima setelah berbagai bank Rusia dikeluarkan dari sistem SWIFT untuk pembayaran internasional.

Menurut portal perjalanan Rumania AirlinesTravel, sistem pembayaran seperti Apple Pay dan Google Pay juga terpengaruh, begitu juga penarikan dari mesin-mesin ATM.

Pada Maret lalu, sekitar 14.800 turis Rusia dan hampir 3.000 turis Ukraina terdampar karena pembatasan perjalanan yang diberlakukan setelah invasi Moskow ke Kiev.

Negara kepulauan itu kemudian mengumumkan akan menjamin mereka hak untuk tinggal di penginapan mereka sampai ada solusi konklusif sehubungan dengan konflik dua negara. Kesepakatan untuk itu telah dicapai oleh pemerintah dan Asosiasi Hotel dan Restoran Asonahores, serta perwakilan hotel.

Orang Rusia telah menjadi turis dengan proporsi yang lebih besar di banyak negara Eropa, Asia dan Timur Tengah selama beberapa dekade terakhir.

Ketika invasi pecah, sebagian besar negara Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia dan karenanya ada banyak pembatasan bagi pelancong Rusia untuk masuk ke negara-negara itu, menurut badan pariwisata federal Rostourism.

Basis Data Permintaan dan Arus Pariwisata GlobalData menunjukkan bahwa Turki, China, Kazakhstan, Thailand, Uni Emirat Arab (UEA), Spanyol, Azerbaijan, Ukraina, Georgia, dan Italia adalah sepuluh tujuan teratas dalam hal keberangkatan internasional dari Rusia berdasarkan jumlah pelancong di 2021, dengan moda transportasi udara, darat, laut dan kereta api.

Negara lain yang menerima pukulan dari sektor pariwisatanya adalah Siprus dan Dominika. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA