Presiden Turki, Reccep Tayyip Erdogan mengonfirmasi kehadirannya dan mengatakan dia adalah tim delegasi Rusia di pertemuan itu.
Tampilnya Abramovich pada pembicaraan hari Selasa di Istanbul itu membawa kejutan bagi dunia.
Kejutan itu datang dari kabarnya bahwa dia “diracunâ€â€™ pada perbincangan damai 3 Maret di Ukraina, oleh coklat yang dicampur dengan racun Chloropicrin, dan dinyatakan sekarat sejak itu.
Ternyata pada pertemuan Istanbul, Abramovich terlihat duduk santai di antara pengamat sambal menggunakan headphone.
"Abramovich berpartisipasi dalam negosiasi sebagai bagian dari delegasi Rusia. Daripada melihat siapa yang ada di meja, kita harus melihat atas nama siapa mereka ada di sana," ujar Erdogan kepada wartawan, dikutip dari
Reuters, Kamis (31/3).
"Jika Rusia dan Presiden Rusia, Vladimir Putin sering menempatkan Abramovich dalam delegasi mereka, itu berarti mereka percaya dan percaya padanya," tambahnya.
Hingga kini, Abramovich telah berusaha untuk mendorong negosiasi antar kedua pihak, dan melakukan perjalanan ke Ukraina, Rusia, Turki dan Israel pada bulan Maret.
Juga dikatakan, dua superyacht-nya sedang berlabuh di resor-resor Turki.
Kehadirannya membingungkan setidaknya satu diplomat Ukraina di pertemuan itu, dan Abramovich tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan yang dilaporkan awal bulan ini.
Sementara Moskow mengatakan dia tidak bernegosiasi secara formal melainkan di sana sebagai perantara dan mendapat persetujuan dari pihak Ukraina.
Juru bicara Abramovich tidak menanggapi permintaan komentar apakah dia benar-benar diracuni apa tidak.
The Wall Street Journal dan outlet investigasi
Bellingcat, mengutip orang-orang yang mengetahui kejadian disaat Abramovich diracuni, mereka mengatakan Abramovich dan negosiator Ukraina menderita gejala keracunan setelah pertemuan di Kyiv pada 3 Maret.