Ahli: Krisis Ukraina Dapat Memukul Pertumbuhan Global, Negara Berkembang Paling Terguncang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 21 Maret 2022, 09:35 WIB
Ahli: Krisis Ukraina Dapat Memukul Pertumbuhan Global, Negara Berkembang Paling Terguncang
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perang di Ukraina dapat memotong pertumbuhan ekonomi global lebih dari satu poin persentase pada tahun pertama sejak dimulainya konflik.

Organisasi untuk Pembangunan Ekonomi (OECD) dalam laporannya pada baru-baru ini juga mengatakan bahwa dampak perang dapat menyebabkan resesi mendalam di Rusia jika konflik terus berlanjut.  

"Pertumbuhan di Uni Eropa akan paling terpukul, dengan penurunan 1,5 persen dalam produk domestik bruto," kata kepala ekonom OECD Laurence Boone kepada The Globe and Mail, seperti dikutip dari RT, Minggu (20/3).  

"Amerika Serikat diperkirakan akan lebih baik, dengan dampak sekitar 0,8 persen," tambahnya.

OECD mengungkapkaan, negara-negara yang memiliki perbatasan bersama dengan Rusia atau Ukraina akan merasakan dampak paling besar karena arus pengungsi dari Ukraina.

Guncangan harga, bagaimanapun, mungkin akan lebih dirasakan oleh mereka yang berada di negara berkembang.

“Dukungan fiskal yang dirancang dengan baik dan ditargetkan dengan hati-hati dapat mengurangi dampak negatif pada pertumbuhan dengan hanya sedikit dorongan ekstra terhadap inflasi,” kata laporan itu.

OECD juga mengatakan bahwa sebagian besar bank sentral harus tetap berpegang pada rencana suku bunga yang ditetapkan sebelum konflik pecah.
 
“Kebijakan moneter harus tetap fokus untuk memastikan ekspektasi inflasi yang berlabuh dengan baik,” katanya.

“Sebagian besar bank sentral harus melanjutkan rencana sebelum perang mereka, dengan pengecualian ekonomi yang paling terpengaruh, di mana jeda mungkin diperlukan untuk sepenuhnya menilai konsekuensi dari krisis," tambah laporan tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA