Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan, Naledi Pandor mengatakan pihaknya telah menyatakan ketidaksenangan atas tindakan sewenang-wenang Israel.
"Kami sedang mempelajari laporan hak asasi manusia terbaru terkait otoritas pendudukan Israel," ujar Pandor selama pertemuan parlemen, seperti dikutip
Middle East Monitor pada Rabu (23/2).
“Kami berharap Dewan Menteri mengambil tindakan ekstra langsung terhadap praktik rasis yang didokumentasikan di wilayah Palestina yang diduduki,†tambahnya.
Pandor juga menegaskan kembali bahwa partai yang berkuasa di Afrika Selatan telah mengeluarkan perintah untuk mengurangi tingkat operasi di kedutaan negara itu di Israel.
Pada 15 Mei 2018 Afrika Selatan menarik duta besarnya untuk Israel, menyusul tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa Palestina oleh pasukan pendudukan yang menewaskan sedikitnya 55 orang dan 2.700 orang terluka.
"Ini adalah fakta bahwa kami memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi ini tidak berarti bahwa kami akan mengizinkan integrasinya ke dalam Uni Afrika," jelas Pandor.
Ia mencatat, Afrika Selatan sangat menentang pemberian status pengamat Israel di Uni Afrika. Sebanyak 24 negara anggota Uni Afrika juga menyatakan hal yang sama.
BERITA TERKAIT: