Hal itu terlihat dari unggahan jurubicara Taliban Suhail Shaheen di Twitter pada Senin (21/2) yang memperkenalkan 40 petugas polisi wanita (polwan) lulusan Akademi Kepolisian di Kabul.
"40 polisi wanita lulusan Akademi Kepolisian di Kabul. Mereka akan bergabung dengan pasukan keamanan negara untuk melayani rakyat dan negara mereka di Afghanistan yang merdeka. InsyaAllah," ujarnya, sembari mengunggah video para polwan.
Namun tidak seperti polwan pada umumnya, pada video unggahan Shaheen tersebut, mereka tidak mengenakan seragam.
Itu adalah pertama kalinya bagi seorang pejabat senior Taliban berbicara terkait pelatihan dan perekrutan perempuan sebagai aparat keamanan.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu, semua aparat keamanan perempuan, termasuk tentara dan polisi, berusaha melarikan diri dari Afghanistan karena takut dengan pembalasan kelompok tersebut.
Saat ini, Taliban berusaha untuk mendapatkan pengakuan internasional di tengah krisis ekonomi dan kemanusiaan yang setiap hari menghantui.
Namun komunitas internasional dengan kompak menekankan, tidak akan ada pengakuan untuk rezim Taliban di Afghanistan sampai mereka membentuk pemerintahan yang inklusif dan melindungi hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan bekerja.
BERITA TERKAIT: