Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB mengatakan, bahwa aset luar negeri milik Afghanistan yang dibekukan tersebut harus dikembalikan dengan cepat dan penuh kepada rakyat Afghanistan.
"Prioritas utama bagi masyarakat internasional adalah melakukan segala upaya untuk menghindari krisis kemanusiaan di negara itu," ujarnya, pada pertemuan Dewan
Keamanan tentang kerja sama antara PBB dan Organisasi Perjanjian
Keamanan Kolektif (CSTO), Rabu (16/2) waktu setempat.
Sabtu lalu, Bank sentral Afghanistan mengkritik rencana Washington, mengatakan aset mereka adalah milik rakyat Afghanistan.
"DAB (Da Afganistan Bank) mempertimbangkan keputusan terbaru AS dalam memblokir cadangan FX (valas) dan mengalokasikannya untuk tujuan yang tidak relevan, ketidakadilan bagi rakyat Afghanistan," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
CGTN, Kamis (17/2).
Amerika Serikat membekukan lebih dari 9 miliar dolar AS aset milik bank sentral Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan Agustus lalu.
BERITA TERKAIT: