China: Aset Luar Negeri Milik Afghanistan Harus Segera Dikembalikan Secara Penuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 18 Februari 2022, 07:57 WIB
China: Aset Luar Negeri Milik Afghanistan Harus Segera Dikembalikan Secara Penuh
Seorang pekerja dari Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mendorong gerobak penuh dengan pasokan bantuan untuk keluarga Afghanistan/Net
rmol news logo Keputusan Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk mengalihkan dana sebesar 3,5 miliar dolar AS dari aset Afghanistan  kepada keluarga korban serangan teror 9/11 mendapat tanggapan dari utusan China di PBB.

Zhang Jun, perwakilan tetap China untuk PBB mengatakan, bahwa aset luar negeri milik Afghanistan yang dibekukan tersebut harus dikembalikan dengan cepat dan penuh kepada rakyat Afghanistan.

"Prioritas utama bagi masyarakat internasional adalah melakukan segala upaya untuk menghindari krisis kemanusiaan di negara itu," ujarnya,  pada pertemuan Dewan Keamanan tentang kerja sama antara PBB dan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), Rabu (16/2) waktu setempat.
Sabtu lalu, Bank sentral Afghanistan mengkritik rencana Washington, mengatakan aset mereka adalah milik rakyat Afghanistan.

"DAB (Da Afganistan Bank) mempertimbangkan keputusan terbaru AS dalam memblokir cadangan FX (valas) dan mengalokasikannya untuk tujuan yang tidak relevan, ketidakadilan bagi rakyat Afghanistan," kata bank tersebut dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CGTN, Kamis (17/2).

Amerika Serikat membekukan lebih dari 9 miliar dolar AS aset milik bank sentral Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan Agustus lalu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA