Pernyataan itu terungkap saat kedua pemimpin Ukraina dan AS terlibat diskusi lewat sambungan telepon pada Minggu (13/2) waktu setempat.
"Saya yakin bahwa kedatangan Anda di Kiev dalam beberapa hari mendatang, yang sangat penting untuk menstabilkan situasi, akan menjadi sinyal yang kuat dan berkontribusi pada de-eskalasi," kata Presiden Volodymyr Zelensky kepada Presiden Joe Biden menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh pers istana, seperti dikutip
RT, Senin (14/2).
Meskipun demikian, nampaknya undangan Zelensky tidak akan begitu saja dikabulkan Biden, mengingat kunjungan ke Kiev tampaknya tidak sesuai dengan jadwal presiden AS, lapor
CNN.
Seorang pejabat senior Ukraina yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan kepada saluran tersebut bahwa Biden “tidak memberikan tanggapan positif†atas undangan tersebut selama panggilan tersebut.
Pengumuman Gedung Putih usai kedua pemimpin melakukan diskusi telepon juga tidak menyebutkan undangan itu. Mereka hanya mencatat bahwa Biden berjanji kepada Zelensky untuk “merespons dengan cepat dan tegas, bersama dengan Sekutu dan mitranya, untuk setiap agresi Rusia lebih lanjut terhadap Ukraina.â€
Beberapa media telah berusaha untuk memprediksi hari yang paling mungkin untuk invasi Rusia, meskipun Rusia bersikeras tidak memiliki rencana untuk menyerang tetangganya.
BERITA TERKAIT: