Gunung berapi bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus pada hari akhir pekan lalu dan memicu peringatan tsunami di seluruh Pasifik.
Dalam pembaruan resmi pertama yang dirilis oleh pemerintah Tonga usai bencana terjadi pada Selasa (18/1), dijelaskan bahwa bencana itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan kerusakan infrastruktur parah.
Selain itu, letusan tersebut juga telah melepaskan sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yakni dua gas yang menciptakan hujan asam ketika mereka berinteraksi dengan air dan oksigen di atmosfer.
"Kemungkinan akan ada hujan asam di sekitar Tonga untuk beberapa waktu mendatang," kata ahli vulkanologi di University of Auckland Shane Cronin kepada kantor berita
Reuters.
Ia menjelaskan, hujan asam menyebabkan kerusakan tanaman yang meluas dan dapat mempengaruhi bahan pokok Tonga seperti talas, jagung, pisang dan sayuran kebun.
“Bergantung pada berapa lama letusan berlangsung, ketahanan pangan dapat dikompromikan,†kata Cronin.
Citra satelit menunjukkan gumpalan menyebar ke barat, yang berarti Tonga dapat terhindar dari hujan asam dengan mengorbankan Fiji.
BERITA TERKAIT: