Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana pada Selasa (28/12), seperti dikutip
Bloomberg.
Dalam pidatonya, Lorenzana mengatakan, kapal perang tersebut merupakan bagian dari anggaran untuk Angkatan Laut Filipina senilai 28 miliar peso atau setara dengan Rp 7,9 triliun.
Kapal perang tersebut dilaporkan mampu melakukan misi anti-kapal, anti-kapal selam, dan anti-udara.
Filipina sebelumnya juga telah membeli dua fregat dari Hyundai Heavy. Lorenzana mengatakan, pihaknya berencana untuk menandatangani kesepakatan dengan PZL Mielec dari Polandia untuk 32 helikopter Black Hawk.
Filipina telah meningkatkan kekuatan militernya dan berencana kembali ke latihan penuh dengan Amerika Serikat (AS) di tengah ketegangan dengan Beijing atas klaim teritorialnya yang luas di Laut China Selatan.
Pada November, Filipina menuduh China menembakkan meriam air untuk mencegah kapalnya memasok kembali pos terdepan di Laut China Selatan.
BERITA TERKAIT: