RMOL. Para pengamat China ikut mengomentari situasi yang semakin tegang antara Presiden Vladimir Putin dengan negara-negara Barat di tengah memanasnya hubungan Rusia-Ukraina.
Menurut mereka, banyak orang China mengagumi keberanian Putin dalam membela kepentingan nasional Rusia, bahkan banyak dari mereka yang berharap Beijing bisa sekuat Moskow untuk melawan Amerika Serikat yang sering mendekati wilayah Tiongkok, seperti Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
Namun, para pakar menyebut diplomasi dan aksi militer ala Rusia melawan tekanan Barat adalah unik dan China memiliki caranya sendiri dalam menangani tantangan tersebut.
Mereka mengatakan bahwa ketegangan di Eropa, di sekitar wilayah perbatasan Rusia, jauh lebih serius karena terlalu dekat ke ibu kota, dan Rusia tidak memiliki ruang untuk berkompromi dan tidak ada pilihan selain bersikap tegas dan lurus.
“Putin dan negaranya sangat tulus dan bersahabat dengan Barat pada 1990-an dan Rusia telah mencoba segalanya untuk meningkatkan hubungan dengan Barat. Namun akhirnya, mereka menemukan bahwa AS dan dunia Barat tidak ingin memiliki hubungan baik dengannya," kata seorang pakar hubungan internasional yang berbasis di Beijing yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, seperti dikutip dari
Global Times, Kamis (23/12).
Menurutnya, apa yang ingin dilakukan Barat hanyalah terus melemahkan Rusia, mengambil untung dari runtuhnya Uni Soviet, hingga Rusia kehilangan harapan untuk menjadi kekuatan besar selamanya.
Pengalaman Putin dan Rusia yang tidak menyenangkan dengan Barat memberi banyak pelajaran, bahwa masalah yang kita miliki dengan Barat tidak pernah tentang ideologi, budaya atau hak asasi manusia. "Mereka selalu tentang kekuasaan," kata pakar itu.
"Jika Anda adalah 'bukan siapa-siapa' tanpa pengaruh dan tidak dapat mengatakan 'tidak' kepada mereka, Barat tidak akan peduli dengan apa yang Anda lakukan di negara Anda. Tetapi jika Anda dapat menyeimbangkan hegemoni mereka dan menangkis invasi dan intimidasi mereka, maka Anda akan menjadi jahat dalam propaganda mereka," lanjutnya.
Sebelumnya Rusia mengatakan bahwa mereka menginginkan jaminan yang mengikat secara hukum bahwa NATO akan menghentikan aktivitas militer apa pun di Eropa Timur dan Ukraina, sebagai bagian dari daftar keinginan jaminan keamanan yang ingin dinegosiasikan dengan Barat.
Ini adalah pertama kalinya Moskow mengajukan tuntutan secara rinci yang dikatakan penting untuk menurunkan ketegangan di Eropa dan meredakan krisis di Ukraina.
Yang Jin, seorang rekan peneliti di Institut Studi Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah di Akademi Ilmu Sosial China, mengatakan bahwa Putin selalu menunjukkan sikap yang tajam dan keras terhadap Barat karena ia didedikasikan hidupnya untuk menjaga kedaulatan Rusia dan kepentingan nasional dengan menggambar garis merah yang jelas.
"Ini mirip dengan China, ketika datang ke pertanyaan tentang kepentingan inti China seperti pertanyaan Taiwan," kata Yang.
BERITA TERKAIT: