Namun begitu, polisi harus memastikan lagi apakah bensin tersangka beli itu adalah yang ia gunakan dalam peristiwa yang menewaskan 24 orang itu.
Penyelidik juga mengatakan dua tabung semprotan gas air mata ditemukan di saku tersangka tersangka.
Rekaman kamera keamanan dari klinik psikiatri di Osaka, Jepang barat, menunjukkan kebakaran terjadi pada Jumat pagi (17/12) setelah tersangka membawa dua kantong cairan ke dalam klinik dan membakar cairan itu, kata seorang pejabat kepolisian Osaka, seperti dilaporkan
Asahi..
Menurut saksi mata dan rekaman kamera pengintai, seorang pria yang diyakini sebagai Tanimoto tiba di klinik sekitar pukul 10:15 pada 17 Desember. Dia menendang dua kantong kertas berisi bensin agar bahan bakar tumpah di lantai dekat pintu masuk klinik, dan kemudian menyalakan api dengan korek api.
Jejak minyak ditemukan di lokasi, tetapi penyelidik masih berusaha menentukan jenis cairan apa yang digunakan.
Polisi menemukan pemantik api yang terbakar di dalam klinik setelah kebakaran, kata penyelidik.
Selain 24 orang yang meninggal, tiga orang, termasuk tersangka, berada dalam kondisi kritis, kata aparat.
Polisi telah mengidentifikasi 14 dari 24 orang yang tewas, termasuk Kotaro Nishizawa, kepala klinik, yang dikenal sebagai dokter yang empatik dan sangat dipercaya oleh pasiennya. Kotaro, 49 tahun, juga seorang dermawan dan banyak dipuji.
Kotaro membuka klinik pada 2015 dan membiarkan klinik buka sampai jam 10 malam untuk membantu orang-orang yang bekerja sambil menderita depresi dan gangguan mental lainnya. Dia juga bersemangat membantu orang-orang yang mengambil cuti untuk kembali bekerja.
BERITA TERKAIT: