Khawatir Eksodus Besar-besaran, Taliban Minta Bantuan Dunia Atasi Krisis Ekonomi yang Makin Parah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 19 Desember 2021, 09:36 WIB
Khawatir Eksodus Besar-besaran, Taliban Minta Bantuan Dunia Atasi Krisis Ekonomi yang Makin Parah
Krisis ekonomi di Afghanistan semakin parah setelah Taliban merebut kekuasaan/Net
rmol news logo Taliban meminta bantuan dunia internasional atas krisis ekonomi yang semakin parah, memicu kekhawatiran eksodus besar-besaran.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan dari Taliban, Mohammad Abbas Stanikzai pada pertemuan khusus untuk memperingati Hari Migran Internasional pada Sabtu (17/12).

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan UNHCR.

Stanikzai mendesak komunitas internasional, khususnya Amerika Serikat (AS), untuk bertanggung jawab atas miliaran dolar cadangan bank sentral yang diblokir.

"Dampak dari dana yang dibekukan adalah pada rakyat biasa dan bukan otoritas Taliban," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Badan-badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memperkirakan, jutaan warga Afghanistan bisa menghadapi kelaparan selama musim dingin tanpa bantuan segera.

"Jika situasi politik dan ekonomi tidak berubah, akan ada lebih banyak migrasi," imbau Stanikzai.

AS telah mengeluarkan pedoman yang akan mengizinkan pengiriman uang tunai pribadi ke Afghanistan, tetapi menolak mencairkan 9 miliar dolar AS cadangan bank sentral atau mencabut sanksi terhadap sejumlah pemimpin Taliban. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA