Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, sanksi ekonomi yang sebelumnya diluncurkan untuk Rusia harusnya berakhir pada Januari 2022. Namun, Uni Eropa malah memutuskan untuk memperpanjangnya hingga enam bulan ke depan. Sebuah keputusan yang dikecam Kremlin sebagai tindakan semena-mena yang bertujuan menindas.
"Sejak awal, kami tidak pernah mengenal sanksi tersebut, dan bukan hak kami untuk mengangkat masalah ini. Anda tahu, bahwa kami memiliki serangkaian tindakan balasan jika Uni Eropa benar-benar meluncurkan sanksi untuk Rusia," kata Peskov, seperti dikutip dari
The Moscow Times. Ia menekankan lagi bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh UE adalah ilegal dari sudut pandang hukum internasional.
"Yang utama dari peristiwa ini adalah bahwa sanksi yang dijatuhkan tidak akan membuat si pemrakarsa sanksi mencapai tujuan mereka," tambah Peskov.
Rusia percaya bahwa pemerintahannya dapat menyesuaikan diri dengan sempurna dengan kondisi ekonomi yang ada. Berkaca pada sanksi-sanksi yang dijatuhkan UE sebelumnya, Rusia tetap bisa bangkit dan belajar bagaimana memanfaatkan dan mengembangkan produksinya sendiri, seperti substitusi impor, dan sebagainya.
Tahun 2021 tercatat sebagai tahun yang gemilang karena Rusia berhasil menjadi negara pengekspor terbesar biji-bijian di tengah sanksi dan pembatasan yang dijatuhkan UE. Bila Rusia dilarang mengekspor hasil pertaniannya ke negara negara Eropa, masih banyak negara lainnya yang bersedia melakukan kerja sama, dan itu telah terbukti.
Pada tahun 2014, Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap Rusia sehubungan dengan peristiwa di sekitar Ukraina dan Krimea. Tindakan pembatasan telah diperluas dan diperpanjang beberapa kali. Pembatasan itu terkait dengan negosiasi bebas visa, larangan masuk ke negara-negara UE untuk pejabat dari Rusia, dan pembekuan aset.
Sebagai tanggapan, Rusia memberlakukan larangan impor sejumlah produk makanan dari negara-negara Uni Eropa.
Terbaru, pada Kamis (16/12) para pemimpin 27 negara Uni Eropa dengan suara bulat memutuskan untuk memperpanjang sanksi ekonomi terhadap Rusia.
BERITA TERKAIT: