Begitu kata Menteri Luar Negeri Iran yang baru Hossein Amirabdollahian saat bertemu timpalannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov di Moskow pada Rabu (6/10). Dia menambahkan bahwa Iran tidak akan mentolerir perubahan geopolitik dan perubahan peta di Kaukasus.
Kaukasus sendiri adalah sebuah kawasan di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang termasuk Pegunungan Kaukasus dan daerah-daerah rendah lainnya.
"Kami memiliki keprihatinan serius tentang kehadiran teroris dan Zionis (Israel) di wilayah ini,†kata Amirabdollahian kepada wartawan di Moskow, sebagaimana dimuat.
Al Jazeera.
Ketegangan antara negara tetangga, Iran dan Azerbaijan meningkat sejak pertengahan September lalu. Tentara Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) baru-baru ini memobilisasi pasukan dan mengadakan latihan militer di dekat perbatasan barat lautnya dengan Azerbaijan di tengah ketegangan yang berkepanjangan antara keduanya.
Sebagai tanggapan, Azerbaijan dan Turki melakukan latihan militer bersama mulai hari Rabu ini (6/10).
Tuduhan Tidak Berdasar Sehari sebelum latihan bersama antara Azerbaijan dan Turki dilakukan, Amirabdollahian mengatakan kepada timpalannya dari Azerbaijan bahwa Iran tidak akan mentolerir kehadiran atau aktivitas Israel di perbatasan. Dia juga berjanji untuk mengambil tindakan jika memang diperlukan.
Di sisi lain, Azerbaijan menyebut bahwa tuduhan yang dilayangkan soal hadirnya militer Israel tidak berdasar.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev pada hari yang sama menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberikan jawaban atas tuduhan tidak berdasar yang dilayangkan oleh Iran terkait dengan kehadiran militer Israel.
Gandeng Rusia Sebelum pertemuannya dengan Lavrov, Amirabdollahian mengatakan kepada publik bahwa Iran mengharapkan Rusia bisa peka dalam melihat potensi perubahan perbatasan di seluruh kawasan, termasuk peka terhadap kehadiran Israel di kawasan yang dinilai Iran mengancam perdamaian dan stabilitas regional.
Sebelum pembicaraan dengan Lavrov, Amirabdollahian juga mengatakan bahwa Iran mengejar lompatan besar dalam hubungan dengan Rusia ketika pemerintah Presiden Iran Ebrahim Raisi berusaha dengan cepat memperluas hubungan di seluruh kawasan.
BERITA TERKAIT: