Hal itu pula lah yang hendak dicapai oleh Amerika Serikat dan Indonesia dengan cara terus mempererat kerjasama.
"Seiring kita terus bekerja sama untuk mengakhiri pandemi, kita juga harus memetakan jalur untuk memperkuat hubungan ekonomi selama pemulihan pasca pandemi," ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim, ketika berbicara di Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC) pada Rabu siang (29/9).
Terlebih ukuran ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Hal itu akan sangat potensial untuk membangun kembali aspek perekonomian yang terganggu oleh pandemi.
"Ekonomi kita masing-masing, masih mengejutkan bagi saya bahwa tingkat perdagangan bilateral hanya sekitar 30 miliar dolar AS per tahun," sambungnya.
Padahal, Indonesia memiliki tingkat ekonomi yang mengesankan, yakni PBD 1 triliun dolar AS. Dia menilai bahwa Indonesia siap untuk pulih dengan cepat pada tahun 2022 dan tahun-tahun berikutnya.
Dubes Sung Y. Kim menilai bahwa ada peluang besar bagi perusahaan Amerika Serikat untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pasalnya, terlepas dari pandemi, investasi asing langsung tumbuh hampir 17 pada paruh pertama tahun 2021.
"Kami berharap dapat memajukan peluang pasar bersama seiring dengan pertumbuhan Indonesia yang terus berlanjut," kata Dubes Sung Y. Kim.
Dia menekankan bahwa bidang yang diminati oleh Amerika Serikat adalah mengadvokasi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, mendorong inovasi, dan memastikan akses pasar bagi perusahaan asing.
"Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi internet terbesar dan tercepat di ASEAN, dengan hampir 200 juta pengguna internet," kata Dubes Sung Y. Kim.
"Ekonomi digital saat ini diproyeksikan tumbuh dari 44 miliar dolar AS tahun lalu menjadi 124 miliar dolar AS pada tahun 2025," sambungnya.
Seiring dengan perluasan ekonomi digital Indonesia, rantai pasokan global akan memainkan peran penting. Dia menekankan bahwa perusahaan-perusahaan Amerika Serikat siap berkolaborasi untuk menghadirkan teknologi mutakhir yang berkualitas tinggi.
Di sisi lain, dia juga menegaskan bahwa Amerika Serikat siap untuk memperkuat upaya kolektifnya untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan dan tangguh di Indonesia melalui Kemitraan Membangun Kembali Dunia yang Lebih Baik.
"Presiden (Amerika Serikat Joe) Biden bekerja dengan para pemimpin G7 untuk mencapai kesepakatan tentang kemitraan infrastruktur yang didorong oleh nilai, standar tinggi, dan transparan yang dapat menawarkan manfaat jangka panjang, perlindungan, dan transparansi yang layak mereka dapatkan," terangnya.
BERITA TERKAIT: