Indonesia dan China Pertegas Komitmen Ekonomi Hijau di Forum Bisnis di Xianmen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Sabtu, 11 September 2021, 14:55 WIB
rmol news logo Indonesia dan China memiliki komitmen serta kerjasama yang kuat dalam sektor energi terbarukan dan perlindungn lingkungan. Oleh karena itu, tidak heran jika ekonomi hijau menjadi salah satu hal yang dipromosikan oleh Indonesia baru-baru ini di forum kerjasama ekonomi bergengsi di negeri tirai bambu itu.

Disela-sela partisipasi dalam “The 21st China International Fair for Investment & Trade (CIFIT)” di Xiamen, Provinsi Fujian, Indonesia diwakili oleh KJRI Guangzhou dan KBRI Beijing telah menyelenggarakan Forum Bisnis bertemakan “China (Fujian) Indonesia Green Economic Cooperation Conference” pada tanggal 8 September lalu.

Forum bisnis ini diselenggarakan atas kerjasama antara Departemen Perdagangan Provinsi Fujian, Kadin (CCPIT) Xiamen dan Topwe Indonesia Investment Service Center serta dihadiri oleh perwakilan dari ASEAN-China Center, lebih dari 100 peserta daring dan luring serta para pembicara yang berasal dari perusahaan dan kawasan industri Indonesia serta Fujian, antara lain Kawasan Industri Bintan, Kawasan Industri Aviarna, JIIPE-Java Integrated Industrial & Ports Estate, serta Fuzhou Yuanhong Investment Zone yang merupakan mitra Indonesia dalam kerangka kerja sama “Two Countries Twin Parks” Indonesia-China Provinsi Fujian. 

Forum bisnis itu dibuka oleh Huang Dezhi, Deputi DG, Departemen Perdagangan Provinsi Fujian. Dia menuturkan bahwa forum kali ini diselenggarakan dalam rangka mengimplementasikan kesepakatan pemimpin kedua negara untuk memperkuat kerjasama dalam kerangka “Belt and Road Initiative” serta sektor lain meliputi energi terbarukan, maritim dan ekonomi digital.

Indonesia merupakan negara tujuan investasi terbesar Fujian di ASEAN, dan mitra dagang terbesar kedua. Bahkan di tengah situasi Covid-19, nilai perdagangan Indonesia dan Fujian pada tahun 2020 meningkat 8,3 persen. Sementara pada Semester I 2021, volume perdagangan kedua pihak meningkat 29,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada bulan Januari 2021, Indonesia dan Fujian telah menandatangani kesepakatan pembentukan kerja sama “Two Countries Twin Parks” yang menandai penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-China. 

Pada kesempatan yang sama, Dutabesar RI untuk Beijing Djauhari Oratmangun menyampaikan bahwa Indonesia dan China telah menjalin hubungan kemitraan komprehensif strategis sejak tahun 2013 dan juga telah menandatangani MoU sinergi Belt and Road Initiative dengan Poros Maritim Dunia pada tahun 2018.

Dia menambahkan, pada tahun 2020, nilai perdagangan kedua negara mencapai 78,5 miliar dolar AS. Untuk paruh pertama 2021,  nilai perdagangan kedua negara telah mencapai 53,5 miliar dolar AS.

Sementara itu, terkait investasi, pada 2020 China mencatat nilai realisasi investasi sebesar 4,8 miliar dolar AS, sedangkan untuk periode Semester I 2021 mencatat angka 1,7 miliar dolar AS.

“Capaian ini sementara menempatkan China sebagai investor asing ke-3 terbesar di Indonesia,” ujar Dubes Djauhari, sebagaimana keterangan yang diterima redaksi.

Sementara itu, terkait dengan kerja sama energi, Indonesia dan China telah menandatangani MoU mengenai Kerja Sama Energi pada tahun 2017. Ini merupakan wujud komitmen kedua negara untuk memperkuat kerjasama bidang energi terbarukan dan perlindungan lingkungan.

Sejalan dengan komitmen Indonesia sesuai dengan Paris Agreement, Dubes Djauhari meyakini bahwa kerja sama sektor ekonomi hijau antara Indonesia dan China akan saling melengkapi target pemimpin kedua negara untuk mengurangi emisi karbon dan karbon netral pada waktu yang telah ditentukan.

"Untuk jangka panjang, kerja sama ekonomi hijau akan memberikan kontribusi penting bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan," jelas Dubes Djauhari.

Dalam hal ini, kerja sama ekonomi hijau Indonesia-Fujian diharapkan akan terus mempromosikan investasi dan pembangunan berkualitas tinggi bagi kedua pihak. 

Forum CIFIT ke-21 sendiri dibuka secara resmi pada hari yang sama oleh Hu Chunhua, Wakil PM Dewan Negara China. Selain itu, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, turut menyampaikan pidato dalam sesi pembukaan melalui video rekaman dan menyampaikan mengenai perkembangan hubungan Indonesia-China serta potensi kerja sama ke depan. 

Sekitar 300 peserta menghadiri acara pembukaan yang diselenggarakan secara hybrid itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA