Jurubicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kepada sebuah surat kabar Italia
La Repubblica yang dimuat pada Kamis (2/9) bahwa kelompok itu akan bergantung terutama pada pembiayaan dari China.
Pasalnya, menyusul penarikan pasukan asing dari Afghanistan dan pengambilalihan negara itu oleh Taliban, negara-negara Barat dan organisasi internasional sangat membatasi pembayaran bantuan mereka ke Afghanistan.
“China adalah mitra terpenting kami dan mewakili peluang fundamental dan luar biasa bagi kami, karena China siap untuk berinvestasi dan membangun kembali negara kami,†kata juru bicara Taliban seperti dikutip dalam wawancara tersebut.
Dia menambahkan, inisiatif infrastruktur dengan China yang disebut dengan Jalur Sutra Baru yang dia klaim akan memberikan manfaat bagi Afghanistan.
"(Ada) tambang tembaga yang kaya di negara ini, yang berkat China, dapat dioperasikan kembali dan dimodernisasi. Selain itu, China adalah akses kami ke pasar di seluruh dunia," sambungnya, seperti dikabarkan ulang
Al Jazeera.
Pada wawancara yang sama dia juga menyinggung soal hak wanita. Mujahid menegaskan bahwa wanita akan diizinkan untuk melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi dan diperkenankan bekerja di berbegai sektor, seperti keperawatan kepolisian atau sebagai asisten di kementerian. Namun dia mengesampingkan kemungkinan bahwa akan ada menteri wanita.
BERITA TERKAIT: