Menurut keterangan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada selasa (10/8), bantuan dari Amerika Serikat itu akan digunakan untuk mereka yang terpaksa melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan serta kelompok-kelompok bantuan menyediakan layanan kesehatan di samping kebutuhan pokok seperti makanan, tempat tinggal dan air.
"Pendanaan ini datang pada titik kritis meningkatnya kebutuhan kemanusiaan dan akan membantu mengurangi dampak Covid-19 pada kehidupan masyarakat di Burma (Myanmar)," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Ned Price, seperti dimuat
Reuters pada Selasa (10/8).
"Setelah kudeta 1 Februari, orang-orang dari Burma terus meninggalkan rumah mereka karena kekerasan yang sedang berlangsung," sambungnya.
Price menjelaskan bahwa bantuan dana tersebut telah diumumkan oleh Dutabesar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield sat berkunjung ke Thailand. Selain kepada Myanmar, Amerika Serikat juga akan membeirkan bantuan kepada Thailand untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Kasus Covid-19 di Myanmar memuncak di Myanmar bulan lalu, dengan rata-rata 3.824 kasus infeksi harian baru yang dilaporkan belakangan ini. Dengan demikian, sejak awal pandemi terjadi, setidaknya telah terjadi 333.127 kasus infeksi dan 12.014 kematian terkait virus corona di Myanmar.
BERITA TERKAIT: