Penemuan kuburan massal yang kedua ini dikabarkan oleh kelompok adat The Cowessess First Nation.
Dalam keterangannya pada Rabu (23/6), mereka mengatakan telah menemukan 751 sisa-sisa jenazah anak-anak di sebuah kuburan massal yang tidak bertanda di lokasi bekas sekolah asrama Marieval Indian Residential School di Provinsi Saskatchewan.
Kepala Wilayah Cowessess First Nation Cadmus Delorme mengatakan mereka tengah melakukan upaya untuk mendapatkan jumlah yang tepat. Tetapi sisa-sisa di wilayah tersebut nampaknya akan menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan di Kanada.
Menurut catatan resmi Kanada, Marieval Indian Residential School beroperasi dari tahun 1899 hingga 1997 di wilayah Cowessess, sekitar 140 kilometer (87 mil) timur ibu kota provinsi, Regina.
Kuburan baru itu ditemukan dalam pemindaian radar yang diluncurkan di 139 sekolah di seluruh negeri, setelah kuburan tidak terdaftar yang berisi sisa-sisa 215 anak ditemukan di taman sekolah asrama Kamloops Indian Residential School pada 29 Mei lalu.
Pihak berwenang diharapkan segera membuat pernyataan tentang jumlah kuburan tidak terdaftar yang ditemukan di daerah Cowessess tersebut.
Ketua nasional untuk Majelis Bangsa-Bangsa Pertama di Kanada, Perry Bellegarde, menggambarkan penemuan itu sebagai peristiwa 'tragis'.
"Berita bahwa ratusan kuburan tak bertanda telah ditemukan di Cowessess First Nation benar-benar tragis, tapi tidak mengejutkan," tulis Bellegarde dibakun Twitternya, membenarkan kisah para tetua adat dan penyintas sekolah asrama yang telah lama menceritakan kisah-kisah tentang situs pemakaman di sana.
"Saya mendesak semua warga Kanada untuk berdiri bersama First Nations di masa yang sangat sulit dan emosional ini," tambahnya.
Berita itu menghidupkan kembali permohonan pertanggungjawaban dari entitas Katolik yang mengelola sebagian besar sekolah asrama dan memicu kritik baru terhadap kemajuan yang telah dicapai Perdana Menteri Justin Trudeau yaitu rekonsiliasi, tujuan yang dia janjikan akan menjadi pusat agenda pemerintahannya.
BERITA TERKAIT: