Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB Linda Thomas-Greenfield pada Selasa (11/5) mengungkap, PBB menyiapkan tim pemantau terbesar di dunia untuk pemilu Irak, seperti dikutip
Arab News.
Dengan begitu, pemilu Irak akan terhindar dari kecurangan, sehingga dapat meningkatkan jumlah pemilih dan mengembalikan demokrasi untuk negara Timur Tengah itu.
Setelah pemerintahan Abdel Abdul Mahdi runtuh karena aksi protes pada tahun lalu, Perdana Menteri Mustafa Al-Khadimi menyiapkan pemilu.
Pemilu awalnya dijadwalkan pada Juni tahun ini, namun harus diundur karena komisi pemilu membutuhkan waktu untuk menggelar pemilihan yang bebas dan adil. Sehingga pemilu akan digelar pada 10 Oktober 2021.
Nantinya, warga Irak akan pergi ke tempat pemungutan suara untuk pertama kali dalam lebih dari tiga tahun setelah pemungutan suara terakhir.
Mereka akan memilih 328 anggota Dewan Perwakilan, yang pada gilirannya akan memilih perdana menteri dan presiden.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: