Sejumlah pakar menilai bahwa varian baru virus corona tampaknya lebih menular dan mungkin resisten terhadap vaksin yang sudah ada saat ini.
Kekhawatiran itu bukan tanpa alasan, mengingat salah satu kota terbesar di Jepang, yakni Osaka saat ini tengah menghadapi situasi yang tidak baik di mana infeksi mencapai rekor baru pekan lalu. Hal tersebut mendorong pemerintah daerah untuk memulai tindakan penguncian yang ditargetkan selama satu bulan mulai hari ini (Senin, 5/4).
Menurut penasihat pemerintah Jepang tentang pandemi Koji Wada, varian mutan Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris telah ditemukan juga di wilayah Osaka dan menyebar lebih cepat. Akibatnya, tempat tidur rumah sakit kembali terisi penuh dengan kasus yang lebih serius daripada virus corona sebelumnya.
Wada yang juga merupakan seorang profesor di Universitas Internasional Kesehatan dan Kesejahteraan Tokyo memprediksi bahwa gelombang keempat akan menjadi lebih besar.
“Kami perlu mulai membahas bagaimana kami dapat memanfaatkan langkah-langkah yang ditargetkan ini untuk wilayah Tokyo," ujarnya, seperti dikabarkan
Reuters (Senin, 5/4).
Diketahui bahwa akibat meningkatnya kasus infeksi virus corona di Osaka, pemeritah setempat memutuskan untuk membatalkan acara estafet Obor Olimpiade di sana. Namun Perdana Menteri Yoshihide Suga bersikeras Jepang akan tetap melaksanakan Olimpiade sesuai jadwal.
Jepang sendiri telah dua kali mengumumkan keadaan darurat yang mencakup sebagian besar negara dalam satu tahun terakhir. Keadaan darurat terbaru diterapkan tepat setelah Tahun Baru ketika gelombang pandemi ketiga dan paling mematikan melanda.
BERITA TERKAIT: