Seorang pejabat senior di Gedung Putih, Kurt Campbell mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberi tahu pemerintah China bahwa AS tidak akan meninggalkan Australia sendirian.
"Kami telah memperjelas bahwa AS tidak siap untuk meningkatkan hubungan dalam konteks bilateral dan terpisah pada saat yang sama ketika sekutu dekat sedang mengalami bentuk paksaan ekonomi," ujarnya, seperti dikutip dari
The Sydney Morning Herald, Selasa (16/3).
Campbell merupakan seorang Koordinator Indo-Pasifik yang sering digambarkan sebagai "Tsar Asia" dalam pemerintahan Biden. Perannya sangat penting karena bertujuan untuk mengumpulkan sekutu untuk menghentikan pengaruh China yang semakin agresif di kawasan.
Menurut Campbell, Biden juga telah menyatakan komitmennya secara pribadi kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison selama pertemuan puncak Quad pada Sabtu lalu (13/3).
“Jadi kami telah menunjukkan kepada Australia dan China pada tingkat tertinggi bahwa kami sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi, dan kami tidak siap untuk mengambil langkah substansial untuk meningkatkan hubungan sampai kebijakan tersebut ditangani dan interaksi yang lebih normal antara Canberra dan Beijing didirikan," jelas dia.
"Hampir merupakan pernyataan yang jelas tentang peran sekutu dan pentingnya Australia bahwa kami tidak akan meninggalkan Australia sendirian di lapangan," lanjutnya.
China diketahui telah menerapkan larangan perdagangan dan tarif setidaknya pada sejumlah produk ekspor Australia senilai 20 miliar dolar AS.
Pekan lalu, Kedutaan Besar China di Canberra mengancam akan memperburuk situasi setelah Australia memberikan visa kepada tokoh pro demokrasi Hong Kong, Ted Hui Chi-fung.
Sementara itu, Biden telah memberlakukan semua tarif dan sanksi yang diterapkan pendahulunya, Donald Trump ke China.
BERITA TERKAIT: