Oposisi Ukraina Kibarkan Kampanye Pemakzulan Presiden Volodymyr Zelensky

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 17 Februari 2021, 06:01 WIB
Oposisi Ukraina Kibarkan Kampanye Pemakzulan Presiden Volodymyr Zelensky
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/Net
rmol news logo Proses pemakzulan terhadap presiden Ukraina terus berlangsung. Anggota parlemen dari Verkhovna Rada Ukraina telah memulai kampanye pengumpulan tanda tangan untuk mendakwa Volodymyr Zelensky.

Ilya Kiva, seorang anggota parlemen dari partai Platform Oposisi, For Life, pada Selasa (16/2) memposting foto yang menampilkan sembilan tanda tangan untuk mendukung kampanye tersebut.

"Kampanye pengumpulan tanda tangan untuk pemakzulan Presiden Zelensky telah dimulai di antara anggota parlemen," tulisnya Kiya di Telegram, seraya menambahkan peristiwa itu sebagai 'momen bersejarah, seperti dikutip dari Tass, Selasa.

Pemakzulan terhadap Zelensky telah dikobarkan oleh platform Oposisi For Life pada 4 Februari lalu menyusul  keputusan Zelensky yang mennjatuhkan sanksi kepada anggota parlemen partai Taras Kozak dan tiga saluran televisinya, 112 Ukraina, NewsOne, dan Zik.

Partai tersebut mengecam keputusan presiden sebagai 'anti-konstitusional dan ilegal'.

Undang-undang tentang prosedur pemakzulan mulai berlaku di Ukraina pada September 2019. Berdasarkan undang-undang tersebut, presiden dapat dicopot dari jabatannya jika terjadi pengkhianatan tingkat tinggi atau kejahatan lainnya. Anggota parlemen perlu mengumpulkan setidaknya 226 suara untuk memulai prosedur pemakzulan.

Setelah prosedur dimulai, komisi investigasi sementara akan dibentuk dalam waktu 30 hari untuk menyelidiki kasus yang disebut pengkhianatan tingkat tinggi itu. Keputusan akhir untuk mendakwa presiden diambil setelah mendapatkan setidaknya tiga perempat suara anggota parlemen Verkhovna Rada Ukraina.

Verkhovna Rada Ukraina, atau sering disebut sebagai Verkhovna Rada atau hanya Rada adalah parlemen unikameral Ukraina. Verkhovna Rada terdiri dari 450 deputi, yang dipimpin oleh seorang ketua

Juru bicara kepresidenan, Yulia Mendel menuding oposisi berupaya memprovokasi krisis di Ukraina.

Penutupan saluran 112, ZIK, dan Newsone pada hari Selasa merupakan 'pembalasan politik terhadap media kritis' yang mengarah kepada 'kediktatoran pribadi' di Ukraina, seperti yang disebutkan Rabinovich, seorang mantan maestro berita dan ketua bersama partai Platform Oposisi-Untuk Kehidupan, dalam pernyataannya pekan lalu.

Pada Rabu pekan lalu (3/2), Zelensky mengatakan dengan tegas bahwa kebebasan pers dan berekspresi tidak dalam bahaya apa pun di Ukraina.

Namun pernyataannya itu berbanding terbalik dengan keputusannya menutup tiga saluran televisi. Politisi menyoroti bahwa upayanya itu jelas menunjukkan bahwa ia miliki  kaitan dengan Rusia dan kerja sama dengan organisasi teroris.
Ukraina dan Rusia telah terlibat dalam sengketa wilayah berdarah di sepanjang perbatasan dan di daerah-daerah di timur Ukraina yang dikuasai oleh separatis pro-Rusia, yang oleh pemerintah Ukraina dianggap sebagai kelompok teroris.

Banyak yang beranggapan bahwa upaya memakzulkan Zelensky, seorang aktor televisi yang memenangkan kursi kepresidenan dengan telak pada tahun 2019, tidak akan semudah itu walau elektabilitasnya telah menurun drastis. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA