Keduanya dilaporkan akan bekerja sama untuk menggabungkan dua kandidat vaksin Covid-19 terdepan di dunia.
Pengumuman kerja sama itu dikonfirmasi oleh pihak Sputnik V melalui akun Twitter resminya pada Jumat (11/12).
"Babak baru kerja sama vaksin telah dimulai hari ini. Kami membuat penawaran dan AstraZeneca menerimanya," cuit akun @sputnikvaccine itu, seperti dikutip
Sputnik.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca saat ini tengah mengajukan permohonan izin penggunaan darurat (EUA) di Inggris. Tetapi Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan (MHRA) Inggris masih meneliti data uji klinis vaksin tersebut.
Baik AstraZeneca dan Sputnik V mengembangkan vaksin dengan vektor adenoviral yang mengirimkan bagian dari genom virus corona baru ke sel.
Sputnik V sendiri menggunakan adenovirus manusia, sementara AstraZeneca menggunakan adenovirus simpanse yang dimodifikasi.
Vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford sendiri dikabarkan memiliki kemanjuran 62 persen. Sementara Sputnik V memiliki 95 persen.
Meski begitu, AstraZeneca mengungkap, vaksin AZD1222-nya telah menunjukkan kemajuran 90 persen ketika pasien secara keliru diberi setengah dosis pada suntikan pertama dan satu dosis penuh pada suntikan kedua. Namun temuan itu masih harus diuji coba lebih lanjut.