Suga mengatakan, paket stimulus ekonomi yang baru itu bernilai 73,6 triliun yen atau setara dengan Rp 10.018 triliun (Rp 136/yen).
"Paket stimulus baru akan mencakup pengeluaran fiskal senilai 40 triliun yen," ujar Suga dalam pertemuan dengan para eksekutif partai koalisinya pada Selasa (8/12), seperti dimuat
Reuters.
Menurut Suga, stimulus itu merupakan upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru setelah hancur akibat pandemi.
Jepang sendiri sudah mengeluarkan 2,2 triliun dolar AS untuk dua paket stimulus sebelumnya yang difokuskan untuk bantuan rumah tangga dan bisnis.
Sementara paket baru kemungkinan akan digunakan sebagai subsidi dan insentif untuk mendorong perusahaan meningkatkan investasi dan pengeluaran untuk digitalisasi.
Setelah dihantam keras, ekonomi Jepang pada Juli hingga September mengalami rebound.
Walau begitu, para analis menyebut pemulihan akibat pandemi tetap akan berjalan lambat karena muncul gelombang ketiga Covid-19.
BERITA TERKAIT: