Berbicara dalam sebuah upacara melalui rekaman video pada Sabtu (5/12), Erdogan menyebut resolusi yang diadopsi pada Jumat (4/12) itu sebagai sebuah bencana total.
Erdogan mengatakan, resolusi itu tidak sesuai dengan keputusan PBB dan OSCE yang menegaskan bahwa Nagorno-Karabakh adalah tanah milik Azerbaijan yang diduduki oleh Armenia selama 30 tahun.
"Keputusan yang diambil di parlemen Prancis, ketua bersama Grup Minsk OSCE, adalah bencana total," kata Erdogan, seperti dikutip
Anadolu Agency.
"(Azerbaijan) melakukan ini dengan tetap berada dalam kerangka legitimasi, bukan dengan menargetkan warga sipil dan pemukiman sipil Armenia," tegas dia.
Lebih lanjut, Erdogan mengatakan, resolusi dari parlemen Prancis merupakan serangan terhadap hak kedaulatan suatu negara yang jelas tidak dapat diterima.
Ia pun mendesak komunitas internasional untuk memberikan respons terhadap resolusi itu.
"Kami berharap publik internasional akan bereaksi terhadap pendekatan yang berbahaya ini, yang akan mengancam semua negara, dan diprakarsai oleh Prancis," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: