Ini bukan pencalonan pertama kali bagi Melenchon. Ujung tombak oposisi terhadap kebijakan ekonomi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pendukung utama protes anti-pemerintah 'rompi kuning' itu pernah memenangkan 19,5 persen suara dalam putaran pertama pemilihan presiden 2017.
"Kami harus menyalakan lampu di ujung terowongan untuk orang-orang, kami dapat melakukan hal-hal yang berbeda," kata Melenchon di saluran televisi berita malam TF1, seperti dikutip dari
AFP, Senin (9/11).
"Saya siap dan saya menawarkan pencalonan saya," katanya, seraya menambahkan dia akan melakukannya hanya jika 150 ribu orang mendukung dalam petisi online.
Penggerak sayap kiri, yang juga mencalonkan diri sebagai presiden pada 2012 itu telah sering menjadi sumber kritik terhadap penanganan pemerintah terhadap wabah virus corona di Prancis, di mana kematian mencapai 40 ribu jiwa pada hari Sabtu (7/11) di negara itu.
Pengadilan pinggiran kota Paris memberinya hukuman penjara tiga bulan yang ditangguhkan dan denda 8.000 euro atau setara 9.509 dolar pada Desember 2019, karena dianggap mengintimidasi pejabat yang menyelidikinya atas kemungkinan penyimpangan pendanaan.
BERITA TERKAIT: