Sejak Jumat (4/9), Badan Meteorologi Jepang mendesak para penduduk di Okinawa dan Kyushu untuk berhati-hati terhadap Topan Haishen yang diperkirakan akan mulai menghantam pada Minggu (6/9).
"Kemungkinan kerusakan yang signifikan akibat topan meningkat. Gelombang laut dapat menghantam bendungan pelindung dan sangat mirip dengan tsunami," ujar jurubicara badan tersebut dalam konferensi pers di Tokyo, mengutip
Sputnik.
Berdasarkan perkiraan, Topan Haishen akan melanda Okinawa pada Minggu dan Kyushu setelahnya atau sekitar Senin (7/9).
Topan tersebut diperkirakan memiliki tekanan atmosfer 915 hektopascal di pusatnya dengan kecepatan angin 198 km per jam pada Minggu. Pusat topan berada di dekat Minamidaito, timur pulau utama Okinawa, pada Sabtu (5/9), bergerak ke utara dengan kecepatan 30 km per jam.
"Orang-orang di daerah yang terkena dampak tidak perlu ragu untuk mengevakuasi rumah mereka, meskipun mereka mungkin khawatir terinfeksi virus corona," ujar seorang pejabat Badan Meteorologi.
Menurut penyiar
NHK, ada sekitar 84 ribu orang di barat daya Jepang yang telah diperintahkan untuk mengungsi.
Sedangkan, setidaknya 96 penerbangan domestik telah dibatalkan pada Sabtu.
Sementara itu, dilaporkan
CNA, untuk mencegah kerusakan akibat topan, Kyushu Railway Co mengatakan akan menghentikan beberapa operasi keretanya pada Minggu dan semua operasi pada Senin.
Kantor berita
Kyodo juga menyebut, pihak berwenang berusaha untuk mengalirkan air ke 23 bendungan di enam prefektur untuk meminimalisir terjadinya banjir.
Cuaca buruk akibat topan memaksa penjaga pantai Jepang untuk menunda pencarian awak kapal yang hilang dari kapal ternak yang terbalik di Laut Cina Timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: