Angin monsun terpanjang selama tujuh tahun terakhir terjadi Korea Selatan pada tahun ini, tepat ketika semua orang sedang disibukkan oleh penanganan wabah Covid-19.
Setidaknya ada 15 orang meninggal dan lebih dari 1.500 lainnya mengungsi karena banjir yang diakibatkan hujan selama 42 hari berturut-turut, melansir
Reuters.
Hingga Rabu (5/8), Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengatakan, lebih dari 1.146 orang berada di pusat penampungan yang didirikan di pusat kebugaran dan beberapa tempat lainnya.
Meski langkah-langkah pencegahan penyebaran virus dilakukan, sulit untuk memastikan mereka aman dan terjaga dari infeksi.
Saat ini, pihak berwenang telah membuat penutup kati sebagai sekat antarkeluarga dan individu. Seorang manajer juga ditunjuk untuk memeriksa suhu dan melakukan skrining orang yang mengalami gejala Covid-19.
Penduduk yang berada di tempat penampungan wajib menggunakan masker dan selalu mencuci tangan.
Totalnya, ada tiga provinsi di bagian utara Korea Selatan yang sekarang berada di zona bencana khusus.
Sementara itu, secara nasional, Korea Selatan sudah melaporkan 14.456 kasus Covid-19 dengan 302 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: