Donald Trump Ingin Semua Siswa Masuk Kelas Tatap Muka, Tapi Sekolah Anaknya Pun Masih Tutup

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 26 Juli 2020, 12:14 WIB
Donald Trump Ingin Semua Siswa Masuk Kelas Tatap Muka, Tapi Sekolah Anaknya Pun Masih Tutup
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump bersama dengan istrinya, Melania Trump dan anaknya, Barron Trump/Net
rmol news logo Warga Amerika Serikat (AS) kesal dengan Presiden Donald Trump yang terus mendesak semua sekolah dan universitas dibuka kembali, setidaknya pada musim gugur nanti, September. Di sisi lain, jumlah kasus Covid-19 di AS terus meningkat secara signifikan, yang artinya sangat berisiko bagi aktivitas mengajar.

Dalam kritiknya, warga AS juga menyoroti bagaimana sekolah anak Trump, Barron Trump yang berusia 14 tahun, ternyata masih ditutup.

Melalui laman resmi Sekolah Episkopal St. Andrew di Maryland, dijelaskan bahwa sekolah Barron tersebut belum membuat keputusan akhir mengenai metode pembelajaran untuk tahun ajaran 2020-2021.

Namun, melihat situasi wabah Covid-19, sekolah tersebut saat ini mempersiapkan dua skenario, di antaranya pembelajaran jarak jauh dan model hybrid atau campuran. Tidak ada opsi pembelajaran penuh secara tatap muka seperti yang diinginkan Trump.

"Kami akan membuat keputusan akhir tentang bagaimana memulai tahun sekolah dan membaginya dengan wali siswa pada 10 Agustus," ujar sekolah tersebut.

"Sementara itu, kami terus memperhatikan panduan dari pejabat kesehatan negara bagian dan kabupaten, serta CDC," sambung sekolah.

Barron Trump sendiri mulai masuk sekolah di Maryland tersebut setelah ia pindah ke Washington. Tetapi ketika pandemik melanda, ia terus melanjutkan pelajaran secara virtual.

Mengutip Sputnik, pada Rabu (22/7), Trump mengaku akan nyaman jika Barron dan cucu-cucunya bisa kembali ke sekolah secara langsung. Beberapa waktu kemudian, ia mengklarifikasi bahwa beberapa sekolah memang harus menunda kelas tatap muka karena meningkatnya infeksi.

Bukan hanya Trump, istrinya yang merupakan ibu Barron, Melania Trump, juga meyuarakan agar sekolah kembali dibuka. Ia mengatakan, anak-anak telah kehilangan terlalu banyak karena tidak ada pertemuan fisik.

"Mereka merindukan tawa teman-teman mereka, belajar dari guru mereka, dan kegembiraan saat istirahat dan bermain. Untuk anak-anak disabilitas, tanpa akses ke teknologi atau yang rumahnya bukan tempat yang aman, situasinya bahkan bisa lebih buruk," ujar Melania dua pekan lalu.

Namun setelah adanya pengumuman dari sekolah Barron bahwa pihaknya belum memiliki rencana membuka kelas secara langsung, warga Amerika menjadi bertanya-tanya.

"Jika anak Trump tidak kembali ke sekolah, mengapa kita harus melakukannya?" ujar seorang warga dalam akun Twitter-nya, @mmpedallan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA