Begitu pengumuman yang disampaikan oleh kantor Bolsonaro pada Kamis (23/7), melansir
CNA.
"Kesehatan Presiden Jair Bolsonaro terus membaik, di bawah perawatan tim medis kepresidenan," bunyi keterangan kantor kepresidenan.
"Tes (Covid-19) baru yang dilakukan kemarin terhadap presiden kembali positif," sambung keterangan tersebut.
Bolsonaro pertama kali dinyatakan positif terinfeksi virus pada 7 Juli setelah mengalami gejala demam dan kelelahan. Kemudian ia melakukan isolasi diri di Istana Alvorada, Brasilia dan menjalani pekerjaan melalui konferensi video.
Pemimpin sayap kanan tersebut kerap dikritik karena mengecilkan risiko pandemik dengan mengatakan Covid-19 hanya sebuah "flu keci" dan menolak langkah-langkah pencegahan sosial, seperti kuncian hingga jaga jarak.
Sebelum dinyatakan terinfeksi, lelaki 65 tahun tersebut sering melakukan berbagai kunjungan tanpa masker, berbaur dengan warga.
Pada Minggu (19/7), Bolsonaro juga dikabarkan menyapa para pendukungnya di istana, melakukan jaga jarak selebar dua meter. Ia melepas masker dan berbincang dengan mereka.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengaku mengonsumsi obat anti-malaria, hidroksiklorokuin untuk melawan Covid-19. Sementara obat itu terbukti tidak efektif dalam perawatan Covid-19.
Hingga saat ini, Brasil menjadi negara kedua paling parah terhantam Covid-19 setelah Amerika Serikat. Brasil sudah mencatatkan hampir 2,2 juta infeksi dengan lebih dari 80 ribu kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: