Mengutip keterangan dari manajer Humas Dewan Kesehatan Iran Hossein Kirmanpur mengatakan kepada ISNA bahwa ekitar 60 persen dari tenaga kesehatan yang kehilangan nyawanya adalah dokter, sementara 21 pesen lainnya adalah perawat, seperti dikutip dari
AA, Rabu (22/7).
Sementara 19 persen lainnya berasal dari personel layanan dan laboratorium.
Hingga saat ini Iran mencatat total 278.827 infeksi dan 14.634 kematian sejauh ini, menurut kementerian kesehatan negara itu.
Dua kematian pertama di Iran dilaporkan di kota Qom, 140 km selatan Teheran, pada 19 Februari.
Pada gelombang pertama virus, kematian satu hari tertinggi (158) dilaporkan pada 4 April, sebelum kematian harian turun ke level terendah (34) pada 25 Mei.
Setelah penurunan yang luar biasa pada bulan Juni mendorong pihak berwenang untuk mempermudah penguncian. Sejak saat itu kasus-kasus harian dan kematian meningkat tajam secara bersamaan pada bulan Juli.
Untuk mengatasi lonjakan baru dalam infeksi, pemerintah membuat peraturan terhadap protokol kesehatan wajib sejak 5 Juli, termasuk mengenakan masker di tempat-tempat umum.
BERITA TERKAIT: