Covid-19 Di Brasil Tembus Dua Juta Kasus, Warga Makin Kecewa Pada Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 17 Juli 2020, 08:12 WIB
Covid-19 Di Brasil Tembus Dua Juta Kasus, Warga Makin Kecewa Pada Pemerintah
Warga Brasil kecewa pada penanganan wabah Covid-19 yang dilakukan pemerintah/Net
rmol news logo Wabah Covid-19 di Brasil semakin memprihatinkan. Bahkan saat ini sudah mencapai angka dua juta kasus, bertambah dua kali lipat hanya dalam kurun waktu dua bulan.

Per Kamis (16/7), Brasil mengonfirmasi 2.012.151 kasus secara nasional. Sekitar 27 hari sebelumnya, Brasil baru melampaui angka satu juta kasus, membuatnya berada di posisi kedua sebagai negara dengan infeksi Covid-19 tertinggi setelah Amerika Serikat (AS).

Dari perhitungan pemerintah, jumlah infeksi baru di Brasil mencapai 40 ribu kasus setiap harinya.

Sementara berdasarkan perhitungan Reuters, penyebaran Covid-19 di Brasil sempat mengalami penurunan pada Mei sebelum akhirnya meningkat kembali pada Juni

Angka kematian di Brasil juga masih terus bertambah, saat ini totalnya menjadi 76.688.

Sebagai negara terbesar di Amerika Latin dengan populasi 210 juta, wabah Covid-19 di Brasil seakan meledak. Bukan hanya di kota-kota besar, namun juga daerah-daerah hingga perbatasan.

Lonjakan infeksi Covid-19 di Brasil muncul karena tidak adanya kebijakan terkoordinasi yang ketat dari pemerintah federal. Terlepas dari cepatnya penyebaran virus, Presiden Jair Bolsonaro tetap mendesak daerah untuk mencabut pembatasan kuncian karena ekonomi yang semakin terpuruk.

"Pemerintah tidak bergerak meskipun terjadi krisis kesehatan. Mereka lebih memikirkan uang dari pada orang," ujar Rafael Reis dari Rio de Janeiro yang kehilangan ibunya.

"Mereka mengejek penyakit itu. Mereka tidak memercayainya. Mereka ingin semua orang kembali ke jalan," sambungnya yang kecewa pada tindakan pemerintahan Bolsonaro.

Pekan lalu, Bolsonaro sendiri sudah dinyatakan positif mengidap penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona yang pertama kali diidentifikasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada akhir 2019 tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA