Juche merupakan paham yang sangat mengedepankan penentuan nasib diri sendiri di luar batas waktu dan ruang. Juche adalah warisan paling berharga yang diberikan oleh Sang Presiden Abadi, Kim Il Sung.
Gagasan Juche berdasar pada penjelasan ilmiah yang menyatakan manusia adalah penguasa dunia, memainkan peran untuk menentukan atau mengubah dunia. Manusia adalah jalan, daya penggerak sejarah. Manusia membentuk nasib mereka sendiri, dengan usaha mereka sendiri.
Juche dicetuskan dan ditulis oleh Kim Il Sung ketika ia sedang berada dalam perjuangan memimpin revolusi Korea. Sehingga gagasan tersebut bukan semata-mata hasil penelitian akademis untuk menciptakan sistem ideologi.
Berawal pada pertengahan 1920-an, ketika Korea masih berada di bawah kependudukan militer Jepang. Pada saat itu, Kim Il Sung memulai jalan perjuangan revolusionernya, dengan Juche sebagai pedoman Korea menentukan masa depan.
Di bawah panji Juche, rakyat Korea muncul sebagai manusia-manusia yang merdeka dari perbudakan kolonial, membangun negara sosialis yang mandiri dalam politik, ekonomi, dan pertahanan nasional.
Itu semua muncul dari kepala Kim Il Sung, berdasarkan perjuangan revolusionernya demi mengkonstruksi nasib Korea Utara secara mandiri.
Bukan tanpa alasan Juche disebut sebagai warisan paling berharga.
Hingga kini, karya-karya Kim Il Sung mengenai Juche telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 60 bahasa dan disebarluaskan di lebih dari 100 negara di dunia.
Sejumlah tokoh terkemuka dari negara-negara kapitalis pun mengaku terpesona oleh pemikiran ensiklopedis yang terkandung dalam karya-karya Kim Il Sung tersebut.
Misalnya saja Shuhachi Inoue. Ia adalah mantan direktur jenderal International Institute of the Juche Idea dan pemenang Hadiah Internasional Kim Il Sung. Ia telah mengabdikan diri untuk mendalami ide Juche dan realitas Republik Rakyat Demokratik Korea (RRD Korea).
Inoue kerap dikritik karena mempelajari RRD Korea dan bukan negaranya, Jepang. Namun ia memiliki jawaban untuk kritikan tersebut.
"Orang-orang itu tidak cemas tentang Jepang dan nasibnya. Mengapa mereka berpikir bahwa ide Juche terbatas pada RRD Korea? Gagasan Juche adalah gagasan bahwa setiap orang, tanpa kecuali, harus belajar dan ideologi umat manusia dan dunia meskipun itu ditulis di RRD Korea," ujarnya.
Pada musim panas 1985, sebuah buku berjudul "Dictionary of Philosophical Criticism" diterbitkan di Prancis. Buku tersebut menganalisis dan memperkirakan ideologi yang lazim di beberapa negara di dunia sesuai dengan pendapat penulis. Namun, hanya entri yang terkait dengan ide Juche yang tidak mengandung kritikan.
Untuk menghormati Juche, pada Hari Matahari, 15 April 2012, sebuah acara digelar untuk menyambut peringatan 100 tahun kelahiran Kim Il Sung. Pada hari yang sama, Kongres Dunia tentang Ide Juche diadakan di Pyongyang.
Semakin hari, Juche semakin bersinar, pendukung ide Juche bertambah.
"Jika seseorang bertanya kepada saya apa yang akan saya pertahankan sebagai harta karun peradaban manusia, saya akan menjawab tanpa ragu bahwa saya memilih gagasan Juche," ungkap seorang tokoh terkemuka dari kalangan ilmiah dan budaya Eropa.
BERITA TERKAIT: