Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan dukacitanya dengan mengirimkan telegram belasungkawa kepada Presiden Myanmar Win Myint.
Telegram belasungkawa itu diunggah ke situs web Kremlin.
"Terimalah ungkapan belasungkawa terdalam saya, atas peristiwa bencana tanah longsor di Negara Bagian Kachin Myanmar," isi ucapan Putin dalam telegram itu, dikutip dari
Tass, Jumat (3/7).
"Saya ingin menyampaikan kata-kata simpati yang tulus dan dukungan untuk para keluarga dari korban bencana ini, serta mengharapkan pemulihan dini bagi semua yang terluka akibat musibah," kata Putin.
Tragedi itu terjadi sekitar pukul 8 pagi waktu setempat (4:30 pagi, waktu Moskow) di lokasi penambangan batu giok di desa Sate Mu di kota Hpakant.
Tanah longsor yang mematikan sering terjadi di negara bagian Kachin, yang dikenal sebagai tanah giok, terutama di wilayah pertambangan Hpakant.
Banyak penduduk lokal mencari nafkah dengan memulung batu giok di wilayah tersebut dan sebagian besar tanah longsor disebabkan oleh runtuhnya sebagian tumpukan dan bendungan tailing akibat hujan deras. Sebanyak 162 pekerja tambang dinyatakan tewas dan sebanyak 54 orang luka serius.
Peristiwa yang juga memakan banyak korban pekerja tambang pernah terjadi pada November 2015, menewaskan sedikitnya 116 penambang giok.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: