Yonhap melaporkan pada Senin (22/6), militer Korea Selatan tengah memantau pergerakan militer Korea Utara dan mempersiapkan postur sesiaga mungkin.
"Kami memantau dengan seksama langkah-langkah yang dilakukan militer Korea Utara mengenai penyebaran selebaran sepanjang waktu. Dalam persiapan untuk berbagai kemungkinan, kami mempertahankan postur kesiapan yang kuat," ujar jurubicara Kapala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Jun-rak, mengutip
Sputnik.
Kim mengatakan, Seoul siap untuk mengambil tindakan militer jika ada pesawat yang terbang di atas Zona Demiliterisasi. Itu karena hal tersebut melanggar Perjanjian Militer Komprehensif 2018.
Menurut sumber militer yang tidak disebutkan namanya, Angkatan Udara Korea Selatan sedang bersiap untuk mengirim pesawat pengintai tanpa awak, Global Hawk pada Juli sebagai tanggapan atas Korea Utara.
Dengan drone tersebut, Korea Selatan bisa mengawasi pergerakan militer Korea Utara secara jarak jauh tanpa melanggar perjanjian.
Korea Selatan sendiri diketahui telah memesan empat drone tersebut yang masing-masing seharga 200 juta dolar AS.
Sementara itu,
KCNA sebelumnya melaporkan, Korea Utara akan menyebarkan 12 juta selebaran anti-Seoul dengan 3.000 balon udara sebagai balasan atas tindakan para pembelot yang tidak dihentikan oleh pihak berwenang Korea Selatan.
BERITA TERKAIT: