Di Tengah Derasnya Aksi Kekerasan, Banyak Yang Jatuh Cinta Pada Boneka Kecil Bernama Zoe

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 15 Juni 2020, 07:21 WIB
Di Tengah Derasnya Aksi Kekerasan, Banyak Yang Jatuh Cinta Pada Boneka Kecil Bernama Zoe
Yelitsa Jean-Charles bersama boneka karyanya Zoe/Net
rmol news logo Di tengah derasnya gelombang penolakan rasisme, para seniman memposting foto diri mereka di sebelah karyanya. Yelitsa Jean-Charles (26 tahun), tak mau kalah. Ia juga memiliki sesuatu yang ingin dipamerkannya, sebuah objek yang dekat dengan hatinya, yang ia pikir akan beresonansi dengan peristiwa terkini di Amerika. Ia pun memposting foto-foto dirinya bersama Zoe, boneka kecil hasil karyanya.  

Boneka Zoe yang dikembangkan bersama Healthy Roots Dolls, adalah temuannya yang luar biasa. Sebuah konsep boneka hitam yang lebih mirip dirinya dan orang kulit hitam lainnya, yang kini merajai penjualan boneka sejak diproduksi pada 2017.

"Aku mendesain ulang Rapunzel," tulis Jean-Charles pada postigannya, seperti dikutip dari Forbes. "Aku mengubahnya menjadi seorang gadis kecil coklat dengan rambut alami keriting, keriting, indah, karena kita bisa menjadi putri cantik juga."

Tweetnya tentang tampilan baru boneka Zoe kemudian menjadi viral. Healthy Roots Dolls pun kebanjiran permintaan yang jumlahnya berkali lipat dari pembelian biasanya selama berbulan-bulan.

Dalam 48 jam, boneka Zoe rancangan terbarunya yang dijual seharga 79,99 dolar AS itu pun itu laris manis, bersamaan dengan melambungnya  pendapatan Healthy Roots Dolls.
Jauh sebelum Jean-Charles menuliskan tweetnya, Healthy Roots Dolls hampir kehabisan persediaan boneka Zoe.  Bisa jadi permintaan saat ini didorong oleh isu rasisme yang tengah menuai protes keras di Amerika. Kehadiran boneka Zoe bagai mewakili kesetaraan yang selama ini dicari, hadirnya sosok boneka idaman berkulit hitam sebagai mainan idola anak-anak.

Healthy Roots adalah perusahaan mainan yang berbasis di Detroit yang menciptakan produk yang memberdayakan anak-anak selama tahap awal pengembangan identitas dirinya.

“Sebagai seorang gadis kecil, kami ingin memiliki mainan bayi laki-laki kulit hitam kecil, seorang Anak Cabbage Patch. Sementara, setiap boneka yang saya miliki adalah Barbie putih,” kata pebisnis Arlan Hamilton yang ikut mendanai bisnis Healthy Roots Dolls sejak 2017, sekitar seperempat dari total dana yang dikumpulkan oleh Jean-Charles. Menurutnya, anak-anak kulit hitam perlu memiliki boneka yang mencitrakan dirinya.

“Kami sedih sementara sosok yang mencitrakan bangsa kami tidak ada. Kami berpikir tentang fakta bahwa masa kecil kami sendiri sangat kehilangan citra diri kami. Dan kami ingin dapat memberikan itu kepada anak-anak kami," katanya.

Jean-Charles pertama kali menemukan ide untuk menciptakan boneka Zoe ketika ia belajar ilustrasi di Rhode Island School of Design. Dia berniat untuk mengejar karir dengan menghidupkan video game atau mungkin menggambar buku anak-anak. Tapi di sekolah dia mulai bermain dengan konsep boneka hitam yang lebih mirip dirinya dan orang kulit hitam lainnya.

Dia bukan orang pertama yang menciptakan boneka kulit hitam. Namun, konsep boneka kulit hitam sebelumnya lebih kepada ‘Barbie putih yang dicat’ dengan warna berbeda.

Sejak awal menciptakan Zoe, Jean-Charles benar-benar mengkonsepkan sosok anak-anak kulit hitam secara umum, bukan sekedar boneka dengan cat yang berbeda. Ini yang membuat karyanya disukai.

Saat ini, dua hal yang mendorong Jean-Charles mengabdikan dirinya untuk mengembangkan Zoe, adanya aksi Black Lives Matter di berbagai penjuru dunia, serta perubahan orang-orang kulit berwarna ke arah rambut alami, ikal keriting, dan mulai meninggalkan rambut lurus.

Zoe dijual seluruhnya melalui situs web Healthy Roots Dolls.

“Zoé ditata ulang, terinspirasi dari banyaknya permintaan. Mereka mencintai Zoé , dan kami ingin mempertahankannya, jadi kami membuat perbaikan besar yang diperlukan dari wajahnya, juga rambut, hingga desain ulang seluruh tubuh," ungkap Jean-Charles.

Tahun 2019 telah membawa tonggak budaya untuk Healthy Roots Dolls, dengan pendirian kantornya yang pertama di Detroit dan menambah karyawan.

Ketika permintaan semakin meninggi, Jean-Charles pun berkata, “Aku merasa seperti Rihana, di mana orang-orang bertanya, ‘mana albumnya?” rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA