Meski Sudah Diundur, Olimpiade Tokyo Masih Dalam Bayang-bayang Ancaman Corona

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 17 Mei 2020, 08:51 WIB
Meski Sudah Diundur, Olimpiade Tokyo Masih Dalam Bayang-bayang Ancaman Corona
Seorang wanita mengenakan masker di depan menumen Olimpiade Tokyo/Net
rmol news logo Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus menilai, tidak mudah untuk menyelenggarakan Olimpiade Tokyo dengan aman pada tahun depan.

Dalam konferensi pers bersama dengan pihak Komite Olimpide Internasional (IOC), Tedros mengajak agar seluruh dunia bersatu untuk melawan pandemik Covid-19 menjelang Olimpiade yang saat ini diundur hingga 23 Juli 2021.

"Kami berharap Tokyo akan menjadi tempat di mana umat manusia akan berkumpul dengan kemenangan melawan Covid-19," ujar Tedros di Jenewa pada Sabtu (16/5) seperti dimuat CGTN.

"Itu ada di tangan kita, tetapi itu tidak mudah. Jika kita melakukan yang terbaik, terutama dengan persatuan nasional dan solidarirtas global, saya pikir itu mungkin," tambahnya menegaskan.

Sebelumnya, Olimpiade Tokyo dijadwalkan berlangsung pada musim panas tahun ini. Namun, atas saran WHO, IOC dan penyelenggara di Jepang sepakat untuk menunda pelaksanaannya hingga pandemik Covid-19 usai.

Pasalnya, Olimpiade Tokyo diperkirakan akan mengikutsertakan 11.000 atlet dari 200 negara. Ditambah dengan ribuan pejabat yang akan ditempatkan di kompleks desa atlet yang memiliki 5.600 apartemen di Teluk Tokyo.

Saat ini, para pakar kesehatan, termasuk di Jepang, mempertanyakan bagaimana Olimpiade Tokyo dapat dijalankan, bahkan jika vaksin belum ditemukan atau diimplementasikan.

"Tidak ada yang dapat benar-benar memberikan jawaban untuk saat ini tentang bagaimana dunia akan terlihat seperti pada Juli 2021," ujar Presiden IOC, Thomas Bach.

"Masih terlalu dini untuk memulai spekulasi pada berbagai skenario dan apa yang mungkin diperlukan pada saat itu untuk menjamin lingkungan yang aman untuk semua peserta," imbuhnya.

Pandemik Covid-19 sudah tercatat menginfeksi lebih dari 4,6 juta orang di seluruh dunia, dengan jumlah kematian melebihi 311.000 orang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA