Inggris Susun Lima Tahap Pelonggaran Kuncian, Berakhir Pada Oktober Tahun Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Kamis, 07 Mei 2020, 11:15 WIB
Inggris Susun Lima Tahap Pelonggaran Kuncian, Berakhir Pada Oktober Tahun Ini
Situasi kuncian/Net
rmol news logo Pemerintah Inggris telah menyusun rencana lima tahap pelonggaran kuncian dalam sebuah dokumen setebal 50 halaman.

Rencana tersebut diungkapkan oleh seorang sumber pemerintah yang tidak disebutkan identitasnya. Rencana tersebut dijadwalkan akan diumumkan pada Minggu (10/5) dan belaku pada Senin (11/5). Lima tahap pelonggaran kuncian tersebut akan berlangsung hingga pertengahan musim gugur atau pada Oktober 2020.

Meski begitu, para pejabat masih khawatir dengan adanya kemungkinan gelombang kedua infeksi virus corona baru yang justru menghancurkan rencana tersebut.

"Agak berantakan. Tidak ada yang bisa menyetujui apa yang harus dilakukan dan kapan melakukannya. Seseorang datang dengan ide yang cemerlang, tetapi kepraktisan menghalangi," ujar sumber tersebut kepada The Mirror yang dikutip dari Sputnik, Kamis (7/5).

Sumber tersebut juga membandingkan respons Inggris terhadap pandemik Covid-19 dengan Korea Selatan. Ia mengatakan, Inggris bukan Korea Selatan yang cepat dalam menangani Covid-19.

Ada pun dalam dokumen setebal 50 halaman tersebut, lima tahap pelonggaran kuncian akan dimulai dengan mendorong pembukaan tempat kerja dan tempat-tempat yang berada di ruang terbuka.

Kemudian pada awal musim panas, sekolah-sekolah bisa mulai beraktivitas dan diizinkannya pertemuan keluarga. Lalu tahap selanjutnya adalah pembukaan kafe dan pertandingan Liga Premier tanpa penonton.

Di tahap akhir, semua toko dan restoran bisa dibuka dengan tetap memperhatikan jarak sosial. Sehingga pada Oktober, para penggemar bola bisa mulai kembali ke pertandingan.

Hingga saat ini, data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan, jumlah kasus infeksi virus corona baru di Inggris sudah mencapai 202.000 orang dengan lebih dari 30.000 orang meninggal dunia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA