Menurut Wakil Menteri Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan di bawah Departemen Luar Negeri, Keith Krach, saat ini pemerintah sedang menyiapkan rencana untuk memindahkan produksi dan memutus rantai pasokan AS dari China.
"Kami telah bekerja untuk (mengurangi ketergantungan rantai pasokan kami di China) selama beberapa tahun terakhir, tetapi kami sekarang sedag menagih inisiatif itu," ujar Krach seperti dimuat
CNA.
"Saya pikir sangat penting untuk memahami di mana area kritis berada dan di mana kemacetan kritis ada," tambahnya.
Saat ini, Departemen Perdagangan dan beberapa pihak lainnya sedang mencari cara untuk mendorong perusahaan memindahkan sumber dan manufakturnya dari China.
Seorang pejabat departemen mengatakan, insentif pajak dan subsidi berpotensi menjadi kunci untuk menopang kembali langkah perubahan tersebut.
"Ada dorongan seluruh pemerintah untuk ini," kata salah seorang sumber seraya mengatakan saat ini pemerintah sedang melihat manufaktur mana saja yang dianggap "penting" dan bagaimana cara untuk memproduksi barang di luar China.
Sementara itu, seorang sumber yang merupakan pejabat senior AS mengatakan, pandemik Covid-19 menjadi alasan utama AS untuk segera menyelesaikan perselisihan dagang dengan China.
"Momen ini adalah badai yang sempurna; pandemik ini telah mengkristalkan semua kekhawatiran yang dimiliki orang tentang melakukan bisnis dengan China," kata pejabat senior AS lainnya.
"Semua uang yang orang pikir mereka hasilkan dengan membuat perjanjian dengan China sebelumnya, sekarang mereka telah dikalahkan berkali-kali oleh kerusakan ekonomi dari coronavirus," imbuhnya.
Pada 29 April, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengungkapkan, pemerintah AS sedang melakukan kerja sama dengan Australia, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan vietnam untuk memajukan ekonomi global. Kerja sama tersebut termasuk merestrukturisasi rantai pasokan global.
BERITA TERKAIT: