"Ada sejumlah besar bukti bahwa ini (virus corona baru) berasal dari laboratorium di Wuhan," ujar Pompeo kepada
ABC, Minggu (3/5).
Kendati begitu, mantan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) ini tidak menyanggah kesimpulan dari komunitas intelijen AS bahwa virus corona baru bukan buatan manusia atau hasil modifikasi genetis.
"Para ahli terbaik sejauh ini tampaknya berpikir itu buatan manusia. Saya tidak punya alasan untuk tidak mempercayai hal itu pada saat ini," ujar Pompeo.
"Saya telah melihat apa yang dikatakan komunotas intelijen. Saya tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka salah," tambahnya seperti dilansir
Reuters.
Namun, berdasarkan bukti yang "signifikan" dan "sangat besar" yang didapatkan AS, Pompeo mengatakan virus corona baru bisa berasal dari laboratorium Wuhan.
"Saya pikir seluruh dunia dapat melihat sekarang, ingat, China memiliki sejarah menginfeksi dunia dan menjalankan laboratorium di bawah standar," ujarnya.
"Presiden Trump sangat jelas: kami akan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," tegas Pompeo.
Menanggapi wawancara tersebut, surat kabar resmi China,
Global Times, dalam editorialnya mengungkapkan bahwa Pompeo tidak memiliki bukti tersebut dan hanya sekadar menggertak.
"Pemerintahan Trump terus terlibat dalam perang propaganda yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika mencoba untuk menghalangi upaya global dalam memerangi pandemi Covid-19," kata editorial itu.
BERITA TERKAIT: