Minggu (3/5), Rusia melaporkan sebanyak 9.623 kasus baru muncul pada Sabtu (2/5). Itu adalah angka tertinggi kedua di seluruh dunia dalam periode 24 jam.
Mayoritas kasus berasal dari ibukota Mosow. Di mana Walikota Sergei Sobyanin mulai mengeluarkan seruan untuk mengisolasi diri, seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang kritis di rumah sakit.
"Namun, jelas bahwa ancaman sedang meningkat," kata Sobyanin seperti dimuat
The Independent.
Pada awalnya, Rusia tampak terlihat lolos dari pukulan keras virus corona. Namun sejak bulan lalu, angka infeksi terus meningkat, hingga saat ini tercatat ada 124.054 orang di Rusia yang positif Covid-19.
Kendati begitu, jika dibandingkan dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, angka kematian di Rusia cenderung rendahm yaitu 1.222 orang meninggal dunia.
Dari kurva infeksi, Rusia belum sampai ke puncak tertinggi dari penyebaran virus.
Jika kondisi penyebaran infeksi semakin buruk, Sobyanin mengatakan, pihaknya akan memangkas jumlah izin perjalanan.
Rusia sendiri sudah memberlakukan kuncian parsial sejak akhir Maret. Di Moskow, orang-orang harus mendapatkan izin khusus untuk meninggalkan rumah, seperti bekerja, berbelanja, atau membuang sampah. Aturan ini akan berlaku hingga 11 Mei.
Virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan tersebut juga sudah mengancam para pejabat tinggi Rusia. Misalnya saja Perdana Menteri Mikhail Mishustin yang dilaporkan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Kemudian pada Jumat, Menteri Konstruksi Vladimir Yakushev dan stafnya, Dmitry Volkov menyusul dilaporkan hal yang sama dan dirawat di rumah sakit.
BERITA TERKAIT: