Kebijakan yang telah berlaku sejak Selasa (24/3) akan membuat setiap pengguna mendapatkan kualitas tayangan standar saat pertama membuka YouTube. Namun, pengguna masih bisa memilih kualitas resolusi tinggi dengan mengubahnya secara manual.
"Ini kami lakukan sebagai bagian untuk mengurangi tingkat stres dari sistem selama situasi yang tidak bisa diprediksi kapan berakhirnya," sebut pernyataan resmi YouTube, dilansir
CNN, Rabu (25/3).
Kebijakan ini boleh jadi merupakan kelanjutan dari kebijakan yang sama yang telah diberlakukan untuk masyarakat Eropa sejak pekan lalu.
Bahkan tak hanya YouTube, perusahaan lain seperti Netflix dan Amazon Prime Video juga telah diminta untuk mengurangi kualitas tayangan untuk mengurangi beban internet internasional.
Untuk diketahui, menonton video secara
streaming memang butuh
bandwith yang lebih besar dibanding musik, pesan teks, atau bahkan membuka peta. Pasalnya, file yang ditransmisikan dalam sebuah video
streaming memang sangat besar.
BERITA TERKAIT: