Kepanikan berlebih, disebutkan dapat menjadi penyebab melemahnya daya tahan tubuh dan menjadi pintu tertularnya virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut.
Meski tidak meliburkan pekerja dan sekolah. Pemerintah Kuba melarang ada acara budaya atau olahraga dengan keramaian dan menutup akses masuk pariwisata.
"Menutup pusat-pusat kerja dan pengajaran menciptakan situasi ketegangan dan stres yang diketahui mengurangi sistem kekebalan tubuh," ujar Kepala Epidemiologi Kementerian Kesehatan Kuba, Francisco Durán GarcÃa pada stasiun televisis pemerintah, pekan ini.
Para pejabat Kuba mengatakan, iklim panas pulau itu dapat memperlambat penyebaran virus. Walaupun, secara teorinya belum terbukti.
Direktur Umum Kementerian Luar Negeri untuk urusan AS, Carlos Fernandez de Cossio menyebutkan bahwa mereka menghasilkan obat yang membantu wabag Covid-19.
Bukan tanpa alasan, rekam jejak Kuba terkenal karena kesiapannya sebelum bencana alam seperti epidemi dan kecakapan medisnya. Ini dibuktikan ketika mereka mengirim dokter ke krisis kesehatan seperti wabah Ebola di Afrika Barat pada 2014-2016.
Dengan rasio dokter tertinggi di dunia terhadap populasi, menurut Bank Dunia, Kuba memiliki puluhan ribu dokter serta mahasiswa kedokteran yang datang dari rumah ke rumah untuk memantau komunitas lokal.
"Kuba memiliki tenaga kerja, obat-obatan, dan pendekatan yang terbukti dan efektif untuk menghadapi tantangan kesehatan," ujar Fernandes Cossio di akun Twitter pribadinya.
BERITA TERKAIT: