Pérez de Cuéllar memulai karirnya sebagai Sekjen PBB pada 1 Januari 1982 selama dua periode. Ia merupakan mediator gencatan senjata bersejarah antara Iran dan Irak pada 1988. Setelah itu ia pensiun dan mengabdikan diri di Peru untuk membangun demokrasi.
Putranya, Francisco Pérez de Cuéllar, mengatakan ayahnya meninggal di rumah karena sudah renta.
Dalam cuitannya tadi malam, Presiden Peru, Martin Vizcarra mengatakan Pérez de Cuéllar adalah orang Peru yang luar biasa yang mengabdikan hidupnya untuk membuat negara itu hebat.
Dimuat
AP, sepanjang Pérez de Cuéllar menjabat sebagai Sekjen PBB, ia telah melakukan berbagai gebrakan. Seperti menentang resolusi Amerika Serikat atas invasi Israel ke Lebanon pada 1982 dan konflik di Afganistan serta Kamboja.
"Masalah dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah bahwa itu tidak digunakan atau disalahgunakan oleh negara-negara anggota," kata Pérez de Cuéllar dalam sebuah wawancara di akhir tahun pertamanya sebagai Sekjen PBB.